Galeri Undangan

Pepi Fernando Juga Pernah di SCTV dan RCTI



Dia penulis skenario dan sutradara 'Masjid Baiturrahman Dalam Lintas Sejarah'

Polisi geledah rumah mertua Pepi Fernando di Bekasi (Dedy Priatmojo)

eFBez - Pepi Fernando, otak bom buku dan perencana bom pipa gas di Serpong, bertahun-tahun malang melintang di dunia pemberitaan infotainment. Lulusan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta ini, mengawali karir kewartawanannya sejak lulus kuliah 2001 silam.

Berdasarkan dokumen yang diterima VIVAnews.com, Pepi yang lahir 10 Desember 1979 ini begitu lulus langsung menjadi wartawan Harian Hiburan Hallo Sayang.

Setahun kemudian, dia menjadi reporter di Harian Non Stop. Masih di tahun yang sama, 2002, dia bekerja di 'Otista', Obrolan Seputar Artis dan Berita, yang ditayangkan di stasiun televisi SCTV.

Tahun 2003-2004, Pepi berkarir di Tabloid Hukum dan Politik Medan Aceh. Tahun 2005, ia kembali lagi ke dunia infotainment sebagai penulis naskah di 'Cek & Ricek' yang tayang di RCTI.

Di tahun yang sama, Pepi yang ditangkap Densus 88, Kamis pekan lalu, menjadi pimpinan produksi pembuatan 30 episode program Ramadhan 'Dalam Dekapan-Mu'. Program ini ditayangkan di Televisi Pendidikan Indonesia. Dia juga menyumbangkan banyak ide cerita dalam program ini.

Pada 2006, Pepi menjadi penulis dan sutradara beberapa film pendek (independen). Dunia sutradara terus digeluti Pepi hingga tahun berikutnya. Di 2007, ia menjadi penulis skenario dan sutradara program TV, Masjid Baiturrahman Dalam Lintas Sejarah.

Masih di tahun itu, ia menjadi reporter Informasi Keseharian Selebriti yang ditayangkan di Lativi. Namun ini tidak lama. Sebab tahun yang sama sampai sebelum ditangkap aparat, ia melakukan riset untuk pembuatan film dokumenter Sirah Khatulistiwa.

Polisi menyebut Pepi sebagai otak bom buku yang meneror Jakarta pada Maret lalu. Saat ledakan bom buku di Utan Kayu, Jakarta Timur, satu polisi luka parah. Bahkan, setengah lengannya harus diamputasi.

Sedangkan pada temuan bom di Serpong, polisi menemukan sembilan paket bom dengan berat bervariasi. Berat paket bom mulai 10 sampai 15 kilogram itu ditemukan di sepanjang jalur pipa gas milik Perusahaan Gas Negara. Lokasi temuan bom tak jauh dari Gereja Christ Catedral. Temuan ini sehari jelang perayaan Jumat Agung dan Paskah.

Sumber: VIVAnews






add post | Wahoha

0 komentar:

Post a Comment



 

eFBez Copyright © 2010