|  | 
| Phoebe dengan jahitan otak  (dailymail) | 
Birmingham,   Seperti  memainkan puzzle, tim dokter di Inggris membongkar tengkorak seorang  bayi lalu membentuknya kembali dengan susunan yang berbeda. Langkah  dramatis ini dilakukan untuk mencegah kerusakan permanen di otak sang  bayi.
Phoebe Grimes, bayi asal Derbyshire ini lahir dengan  kondisi langka yang disebut 
craniosynostosis. Kelainan ini  membuat tengkoraknya membeku, sehingga otak yang terus berkembang akan  mengalami tekanan berlebih kemudian rusak secara permanen.
Ibunya,  Claire menyadari ada yang tidak beres dengan Phoebe saat bayi itu baru  berusia 6 pekan. Ada bagian tertentu di kepalanya yang tampak lebih  kecil dari seharusnya, sehingga Claire mulai khawatir.
"Kekhawatiran  saya hanya berdasarkan insting, sebab ukuran kepalanya tidak sama  dengan anak sulung saya saat berada di usia terrsebut," kenang Claire  baru-baru ini seperti dikutip dari 
Dailymail, Senin  (27/9/2010).
Dokter di Rumah Sakit Anak Birmingham tidak bisa  langsung memastikan diagnosisnya hingga beberapa pekan kemudian. Dokter  baru bisa mengidentifikasi kelainan yang diderita bayi malang tersebut  saat usianya telah mencapai 3 bulan dan tekanan di otaknya telah  mencapai titik kritis.
Dokter mengatakan, Phoebe tidak punya  pilihan lain selain operasi untuk menyusun ulang struktur tulang  tengkoraknya. Jika tidak segera dilakukan, diperkirakan kerusakan di  otaknya akan segera mencapai angka 10 persen pada saat Phoebe mulai  masuk sekolah kelak.
Sekitar 4 bulan sejak diagnosis diberikan,  Phoebe dinilai sudah cukup kuat untuk menjalani operasi. Dokter memotong  tengkorak secara zig-zag dari telinga satu ke telinga yang lain, lalu  menyusunnya kembali sedemikian rupa untuk memberi ruang bagi otak yang  akan terus tumbuh.
Sesaat setelah operasi yang berlansung selama 6  jam itu, sambungan tulang tengkorak hasil bongkar-pasang itu membentuk  jejak yang sangat mengerikan. Bekas luka dengan alur zig-zag itu membuat  kepala Phoebe seolah bisa pecah sewaktu-waktu.
Namun kini, bekas  itu sudah tidak terlihat sama sekali di kepala Phoebe yang saat ini  telah berusia 3 tahun. Berkat keberhasilan operasi bongkar-pasang  itulah, Phoebe kini bisa menjalani hidup normal seperti halnya balita  yang lain.
Sumber: detikHealth.com 
 
0 komentar:
Post a Comment