|
Foto: peristiwa pompeii di Naples |
JAKARTA --
Simpang siur mengenai nasib Mbah Marijan terjawab sudah. Juru kunci
Gunung Merapi Raden Ngabehi Surakso Hargo itu ditemukan tewas oleh tim
SAR yang terus mencari keberadaannya pada Rabu (27/10) dinihari tadi.
JPNN mendapatkan keterangan meninggalnya Mbah Marijan dari Kyai Masrul,
yang tinggal di Cangringan, kawasan Kaliurang, tadi pagi.
"Ya, Mbah Marijan meninggal, di rumahnya," ujar Kyai Masrul, yang
dikenal sebagai 'kyai nyentrik' itu. Saat ditemukan, jenazah Mbah
Marijan dalam posisi sujud. Dugaan kuat, saat awan panas atau biasa
dikenal dengan sebutan wedhus gembel berhembus kuat, Mbah Marijan
sedang shalat.
Saat itu, di rumah Mbah Marijan juga terdapat sejumlah wartawan yang
ingin menemuinya untuk wawancara. Salah satu wartawan yang sudah
dipastikan tewas adalah wartawan Vivanews Yuliawan Wahyu Nugroho.
Berdasarkan laporan Wartawan Radar Jogja (Grup JPNN) Azam Sauki Adham
yang berhasil menjangkau kompleks rumah Mbah Maridjan sekitar pukul
22.30, melaporkan, menemukan lima mayat dalam kondisi hangus. Satu
mayat berada di dekat mobil APV dengan pelat nomor polisi AB 1053 DB.
Sedangkan di dalam rumah ditemukan empat mayat. Satu diantara empat
mayat itulah, salah satunya Mbah Marijan. (sam/jpnn.com)
0 komentar:
Post a Comment