Penuaan adalah salah satu proses yang ingin sekali ditunda
kedatangannya oleh kaum perempuan karena itu berbagai cara dilakukan.
Menelan sperma laki-laki disebut-sebut bisa membuat perempuan lebih
awet muda, benarkah?
Peneliti dari Austria menuturkan bahwa
kemungkinan sperma manusia bisa menjadi senjata ampuh untuk melawan
proses penuaan. Studi yang dilakukan oleh peneliti di Graz University
menemukan bahwa spermidine yaitu suatu senyawa yang ditemukan dalam
sperma, bisa memperlambat proses penuaan dan meningkatkan umur panjang
pada lalat, cacing, tikus serta sel-sel darah manusia dengan cara
melindungi sel dari kerusakan.
Sel penuaan terjadi ketika proses
alami yang disebut dengan autiphagy yaitu semacam seluler kanibalisme
dimana sel-sel yang rusak atau tidak beres di daur ulang. Berdasarkan
penelitian ditunjukkan konsentrasi dari spermidine dapat mengurangi
radikal bebas, mencegah penuaan dan memperpanjang usia.
Seperti dikutip dari Telegraph,
Jumat (22/1/2010) studi ini masih sebatas penelitian awal. Didapatkan
lalat bisa tinggal 30 persen lebih lama dibandingkan dengan lalat
kontrol, sedangkan cacing bisa hidup 15 persen lebih lama.
Tapi
hasil penelitian ini belumlah final, karena masih harus dilakukan riset
jangka panjang. Diperlukan waktu bertahun-tahun dalam penelitian ini
termasuk uji laboratorium dan hewan percobaan lebih lanjut sebelum
benar-benar dapat dinyatakan aman untuk diuji pada manusia.
Karena
sampai saat ini belum ada penelitian yang menunjukkan menelan sperma
bisa menghambat proses penuaan, maka mitos tersebut tidaklah benar.
Efek yang mungkin bisa ditimbulkan hanyalah dampak psikis saja, dalam
hal ini sang perempuan merasa bahagia karena berhasil memuaskan
pasangannya.
Beberapa penelitian memang menunjukkan di dalam
sperma terkandung berbagai bahan atau zat yang diduga dapat bermanfaat.
Tapi sampai saat ini belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan apakah
bahan tersebut aman untuk digunakan atau ditelan oleh manusia.
Jika
ingin menghambat proses penuaan, sebaiknya gunakanlah metode yang
memang telah terbukti aman untuk manusia. Sehingga tidak menimbulkan
risiko yang berbahaya bagi dirinya sendiri.
Via: detikhealth.com
0 komentar:
Post a Comment