Membeli air yang bisa langsung diminum di depot-depot isi ulang air 
minum makin diminati masyarakat. Tapi sebaiknya, air yang dibeli dari 
depot dimasak lagi sebelum diminum.
Meski depot-depot air isi 
ulang tersebut mendaur air bersih dengan standar yang ada menggunakan 
alat penyaring seperti ultraviolet atau bahan lainnya, namun belum 
jaminan bakteri-bakteri terutama E.coli akan hilang.
"Rata-rata 
50 persen air isi ulang tersebut mengandung bakteri E.coli, karenanya 
masyarakat disarankan untuk memasaknya kembali sebelum diminum," ujar Dr
 R Budi Haryanto, SKM, MKes, MSc dalam acara Unilever Pureit: Teknologi 
Pemurni Air Siap Minum Terlindung dari Kuman berbahaya Penyebab
 Penyakit di Planet Hollywood, Jakarta, Selasa (19/10/2010).
Budi
 menuturkan berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa FKM UI 
tahun 2009 di daerah Cimanggis, Jawa Barat diketahui bahwa air depot isi
 ulang mengandung bakteri E.coli dan berhubungan dengan diare pada bayi 
yang mengonsumsinya.
"Risiko bayi terkena diare 3 kali lebih 
tinggi pada bayi yang mengonsumsi air isi ulang dibandingkan dengan bayi
 yang tidak mengonsumsi. Hal ini karena biasanya air tersebut langsung 
diminum," ujar dosen FKM UI.
Diare menduduki peringkat kedua sebagai penyebab
 kematian balita dan balita yang minum air tercemar akan memiliki risiko
 lebih tinggi. Fenomena ini menunjukkan pentingnya metode pengolahan air
 yang efektif dan efisien, sehingga air yang dikonsumsi bisa terbebas 
dari mikroorganisme berbahaya.
Budi menuturkan proses yang 
digunakan oleh depot isi ulang tersebut sebenarnya sudah benar, dan 
penyaring yang digunakan seperti ultraviolet memang bisa digunakan 
menyaring bakteri atau senyawa kimia yang terdapat di dalam air.
"Tapi
 permasalahannya adalah siapa yang bisa menjamin bahwa penyaring 
tersebut diganti secara teratur, karena biasanya yang menjaga depot 
bukanlah sang pemilik yang sudah mendapatkan training tapi orang lain. 
Untuk itu pengawasannya harus diperketat," ungkap dosen yang lahir di 
Malang 51 tahun silam.
Jika masyarakat masih mengonsumsi air isi 
ulang yang berasal dari depot-depot, maka sebaiknya air tersebut dimasak
 kembali atau dilewatkan pada dispenser yang air panas untuk mengurangi 
kontaminasi bakteri.
Sumber: detikhealth.com
 
0 komentar:
Post a Comment