|  | 
| Foto: Illustrasi | 
Mungkinkah  sperma yang tertelan wanita menyebabkan proses pembuahan dan  menghasilkan anak? Menurut teori memang tidak mungkin. Tapi 23 tahun  yang lalu, ada seorang gadis berumur 15 tahun yang hamil karena menelan  sperma kekasihnya. Bagaimana mungkin?
Hamilnya gadis 15 tahun akibat menelan sperma ini terjadi pada tahun  1988 di daerah Lesotho, Afrika Selatan namun kisahnya baru diketahui  orang banyak akhir-akhir ini. Berikut petikan kisahnya seperti dikutip  dari Lemondrop, (14/7/2011).
Kejadian  bermula ketika gadis 15 tahun yang bekerja di sebuah bar itu sedang  melakukan seks oral bersama kekasihnya. Saat itu pula, tiba-tiba mantan  kekasihnya datang lalu marah-marah.
Sang mantan tidak terima melihat kejadian tersebut di depan matanya.  Ia langsung mengambil pisau dan perkelahian pun terjadi diantara mereka.  Akibat perkelahian tersebut, si gadis terluka pada bagian lengan dan  perutnya.
Gadis  itu kemudian dilarikan ke rumah sakit karena luka di perutnya yang  lumayan parah. Dokter langsung melakukan operasi untuk menutup perutnya  yang robek. Namun sebelum menutup lubang di bagian perutnya, dokter  menemukan banyak cairan di perutnya yang ternyata merupakan air liur.
Kondisi gadis tersebut berangsur-angsur membaik setelah dioperasi, ia  pun bisa pulang 10 hari kemudian. Namun 278 hari atau sekitar 9 bulan  kemudian, ia datang lagi ke rumah sakit karena sakit di perutnya.  Berbeda dengan kedatangan sebelumnya, kali ini ia datang dengan perutnya  yang membesar.
Sebelumnya dokter mengira ia sedang hamil tapi si gadis membantahnya  karena merasa tidak pernah melakukan seks melalui vagina. Setelah  dilakukan pemeriksaan, dokter terkejut karena ternyata ada sebuah bayi  di dalam rahim gadis itu dan terdengar suara detak jantung dari  perutnya.
Masih dalam keadaan terheran-heran, dokter segera melakukan persiapan  kelahiran untuk mengeluarkan bayi tersebut dari dalam perut si gadis.  Namun ketika akan melahirkan, dokter semakin terkejut karena gadis  tersebut tidak punya vagina. Operasi cesar pun dilakukan dan akhirnya  keluarlah bayi laki-laki seberat 2,8 kg.
Untuk menjawab teka-teki munculnya bayi dalam rahimnya, dokter pun  melakukan interogasi dengan ditemani seorang suster. Dari hasil  interogasi, si gadis mengaku pernah menelan sperma kekasihnya pada saat  melakukan seks oral. Ia selalu melakukan seks oral karena sadar tidak  punya vagina.
Hasil pemeriksaan dokter terhadap gadis itu memang mengindikasikan  tidak ada vagina pada bagian vulvanya, yang ada hanya sebuah lekukan  dangkal pada bagian luar uretra dan diantara bagian labia minora.
Gadis itu diketahui memiliki kelainan vagina yang disebut mullerian  agenesis yang membuat sistem reproduksinya (vagina, leher rahim dan  rahim) tidak lengkap. Penderita mullerian agenesis akan kesulitan  melakukan hubungan seksual dan akan merasakan sakit yang luar biasa jika  dipaksakan bersenggama.
Si gadis memang sedikit khawatir pada saat perutnya membesar setelah  operasi 9 bulan yang lalu. Namun ia tidak pernah menghiraukan dan  mengira itu hanya efek samping dari operasi sebelumnya, lagipula  menurutnya ukuran perutnya tidak terlalu besar saat itu.
Tapi bagaimana bisa si gadis hamil sedangkan tidak pernah berhubungan seks melalui vagina?
Dokter pun memberikan penjelasan berdasarkan acuan dari British  Journal of Obstetrics and Gynecology. Kemungkinannya adalah, sperma  masuk melalui saluran pencernaan. Meski menurut teori sperma tidak dapat  bertahan dalam suasana lambung yang sangat asam, namun yang terjadi  pada gadis itu tidak demikian.
Sperma yang ditelan bisa melalui lambung dan masuk ke bagian  reproduksinya tanpa mengalami kerusakan karena terlindung oleh air liur  yang berfungsi sebagai buffer atau bahan penetral ketika bertemu asam  lambung. Air liur dapat menetralkan suasana asam karena memiliki pH yang  tinggi (basa).
Si gadis memang diketahui memiliki tubuh sangat kurus, menurut dokter  faktor itulah yang memicu produksi air liurnya berlebih. Sampai saat  ini, kasus masuknya sperma melalui saluran pencernaan itu masih membuat  beberapa dokter bingung dan tidak percaya.
Sumber: http://dede-health.blogspot.com
 
0 komentar:
Post a Comment