Galeri Undangan

Samurai Nuklir Dibayar Rp10,6 Juta per Hari




Gaji ini 20 kali lipat dari gaji pada kondisi normal.

Samurai nuklir Fukushima (AP)

VIVAnews - Para pekerja yang bertahan untuk mengatasi kerusakan di reaktor Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi dikabarkan dibayar mahal. Walaupun demikian, hanya sedikit pekerja yang berani mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan Jepang dari krisis radiasi yang lebih parah.

Seperti dilansir dari laman Daily Mail, Rabu, 30 Maret 2011, perusahaan operator PLTN sebelumnya menawarkan gaji hingga lebih dari 100.000 yen per harinya, atau sekitar Rp10,6 juta, jika mau tetap tinggal memperbaiki reaktor. Gaji ini 20 kali lipat dari gaji normal pekerja sebelum krisis terjadi.

Namun, hanya segelintir orang yang mau mengambil tawaran ini. Sebanyak 200 orang pemberani yang tinggal dijuluki sebagai samurai nuklir. Mereka menghabiskan hari-hari di PLTN bertaruh nyawa, bertarung dengan resiko besar.

Perangkat yang mereka pakai dikabarkan juga tak memadai. Beberapa hari lalu, dua orang pekerja terbakar kakinya setelah melalui genangan air yang mengandung plutonium. Sepatu mereka pakai ternyata tak menutupi hingga atas mata kaki.

Tingkat radiasi di lokasi itu juga masih belum stabil. Air laut dan beberapa genangan air yang diduga bocor dari salah satu reaktor mengandung radiasi berkadar 1.000 miliseverts per jamnya.

Shingo Kanno, seorang warga yang ditawari bekerja membantu di reaktor, mengatakan perusahaan menawarkan gaji besar karena sadar pekerjaan itu berbahaya. "Mereka tahu itu bahaya, jadi mereka harus membayar 20 kali lipat dari biasanya," ujar Kanno.

Kanno mengatakan dia menolak tawaran perusahaan untuk tetap tinggal, karena tahu resiko yang akan dihadapi. "Istri saya dan seluruh keluarga menentangnya karena itu sangat berbahaya," kata Kanno.

Keadaan di reaktor masih jauh dari membaik. Radiasi dan kebocoran terus meningkat, menyebabkan resiko pekerja terpapar zat radioaktif sangat besar. Pencatatan pada Jumat pekan lalu menunjukkan tingkat radiasi 1.250 kali lebih tinggi dari batas normal.

Air laut di luar PLTN juga dikabarkan sudah terkontaminasi radioaktif. Menurut pengujian, air laut di lokasi tersebut mengandung radiasi 3.335 kali lipat dibanding sebelum terjadi krisis.

• VIVAnews






add post | Wahoha

0 komentar:

Post a Comment



 

eFBez Copyright © 2010