Pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono - Boediono berjanji akan
merampungkan sejumlah proyek-proyek besar sebelum pemerintahannya
berakhir pada 2014.
"Proyek-proyek ini ditarget sampai 2014," kata Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto seperti ditulis
VIVAnews Senin 4 Oktober 2010.
Menurut
Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas, Deddy S Priatna, jumlah
proyek besar itu cukup banyak. Tak hanya di Jawa, kata Deddy, sederet
proyek besar itu mencakup darat, perhubungan laut, udara, penyeberangan
dan kereta api.
"Oktober ditetapkan prioritas sampai 2014. Baru kemudian bicara anggaran yang disediakan," kata Deddy.
Karena
ini merupakan proyek-proyek raksasa, maka dana yang dibutuhkan juga
sangat besar. Karena itu, Djoko menekankan pendanaan tidak bisa dibiayai
pemerintah sendiri. Semua proyek masuk kategori multi years dan umumnya
mendapat dukungan dari swasta. "Dana dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara hanya sebagai stimulan."
Berbeda dengan
pemerintah Soekarno yang membangun proyek "mercusuar" yang menjadi ikon
Indonesia, seperti Gelora Bung Karno dan Monumen Nasional.
Sedangkan,
pemerintah SBY-Boediono lebih memilih membangun proyek-proyek
infrastruktur untuk mendorong kegiatan dan pertumbuhan ekonomi. Berikut
ini proyek-proyek yang dijanjikan tuntas sebelum 2014.
1. Jalan Tol Trans Jawa
Jalan tol Trans Jawa merupakan jalan tol terpanjang di Indonesia.
Panjangnya 650 kilometer menghubungkan kota-kota besar di Pulau Jawa.
Dana yang dibutuhkan tidak main-main, puluhan triliun rupiah. Bayangkan,
untuk membebaskan lahannya saja membutuhkan duit Rp5 triliun. Sebagian
ruas sudah selesai seperti Tol Kanci-Pejagan di Cirebon, sebagian sedang
dibangun dan dibebaskan lahannya. Jika jalan tol ini selesai,
dipastikan bakal mendorong kegiatan dan pertumbuhan ekonomi Pulau Jawa.
2. Jalan Tol Jabodetabek
Jalan tol Jabodetabek ini mencakup jalan tol di lingkungan Jakarta dan
sekitarnya. Pemerintah tengah menggarap pembangunan jalan tol lingkar
luar Jakarta tahap II, jalan tol dalam kota Jakarta, jalan tol lingkar
luar Bogor, serta jalan tol akses ke pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.
3. Perluasan Pelabuhan
Agenda besar lainnya adalah mengembangkan sejumlah pelabuhan, salah
satunya pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara menjadi pelabuhan
bertaraf internasional. Dengan demikian, Priok bisa menampung kapal
berkapasitas besar dari 3.000 teus menjadi 5.000 teus. Untuk itu, Priok
akan melakukan reklamasi besar-besaran karena membutuhkan lahan 270
hektare. Total investasi itu diperkirakan mencapai Rp22 triliun.
4. Jalan Lintas di Sejumlah Pulau
Selain jalan tol, pemerintah SBY menjanjikan akan membangun jalan
lintas Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara Barat,
Nusa Tenggara Timur hingga Papua. Totalnya sepanjang total 19.370
kilometer pada 2014.
5. Pembangkit Listrik 10.000 Megawatt Tahap II
Pembangunan pembangkit listrik tahap II juga merupakan salah satu
agenda pemerintah SBY setelah membangun Pembangkit Listrik Tahap I.
Sebagian dari proyek pembangkit listrik tersebut akan mengandalkan
sumber energi batu bara, serta panas bumi.
6. Mass Rapid Transit (MRT)
MRT Jakarta merupakan salah satu agenda besar angkutan transportasi
massal. Ini sebenarnya sudah dibahas sejak 1985, namun mulai ada titik
terang pada 2005, pada masa kabinet SBY tahap pertama. Meski sudah mulai
digarap, namun proyek raksasa ini tidak akan tuntas 2014. Diperkirakan
baru bisa terwujud 2016. Dana yang dibutuhkan sebesar Rp16 triliun
dengan pinjaman dari Jepang, serta mengandalkan anggaran dari Pemda DKI
Jakarta dan pemerintah pusat.
7. Proyek Jembatan Selat Sunda
"Proyek Jembatan Selat Sunda ditargetkan akan mulai dikerjakan pada
2014," kata Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Hermanto Dardak kepada
VIVAnews di Jakarta, Selasa, 5 Oktober 2010.
Menurut
Hermanto, proyek raksasa senilai US$15 miliar, atau sekitar Rp150
triliun tersebut, nantinya akan terdiri dari satu jalur ganda kereta api
dan di kiri kanannya dibangun lajur kendaraan roda empat. "Saat ini
kami sedang menyiapkan studi detailnya," ujarnya.
Sebab, dia menambahkan, selain untuk jalur transportasi, jembatan
tersebut juga akan menjadi sarana sejumlah utilitas seperti sambungan
telepon, kabel listrik, pipa gas, dan energi lainnya yang melintasi
Selat Sunda dan menjadi penghubung antara Pulau Jawa dengan Sumatera.
"Untuk
itu, studi proyek ini dikerjakan bersama antara Kementerian PU,
Kementerian Perhubungan, Kementerian Keuangan, Bappenas, BUMN, BUMND,
dan mitra swasta," kata Hermanto.
Sedangkan mengenai pendanaan
proyek--yang rencananya mulai digarap di masa SBY dan akan berlanjut di
masa presiden berikutnya--selain dari pemerintah juga akan dibantu
swasta dan pinjaman perbankan.
"Tapi, untuk pengerjaan proyek tetap pemerintah kepalanya," tuturnya.
8. Rel Kereta Api Bandara Soekarno Hatta dan pengembangan Bandara Udara.]
Pengerjaan
proyek rel kereta api Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten
diperkirakan akan memakan waktu hingga lima tahun. Masa itu mencakup
waktu tiga tahun untuk pembebasan tanah. Sisanya, dua tahun untuk
pengerjaan fisik.
Proyek rel kereta sepanjang 30,3 kilometer ini
merupakan proyek infrastruktur yang telah ditawarkan pemerintah melalui
mekanisme kerjasama pemerintah-swasta.
Sejumlah Bandara juga akan dipercantik dan dikembangkan pemerintah
melalui perusahaan BUMN terkait, seperti Bandara Ngurah Rai
Denpasar-Bali.
PT Angkasa Pura I merevisi rencana investasi untuk pengembangan
Bandara Ngurah Rai Denpasar dari sebelumnya Rp2 triliun menjadi Rp1,9
triliun.
Pengurangan nilai investasi sebesar Rp100 miliar itu
dilakukan setelah adanya analisis dan verifikasi rencana pengembangan
bandara oleh Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan. (kd)
Via: VIVAnews.com
0 komentar:
Post a Comment